Terapi Wicara
Dikarenakan beberapa tahun terakhir
ini populasi klien yang membutuhkan pelayanan Terapi Wicara seperti :
stroke, trauma kepala, anak dengan kebutuhan khusus yang mengalami
gangguan bicara atau keterlambatan bicara, seperti ADHD, Autisme,
Cerebral Palsy, dll, mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Jumlah Terapis Wicara yang ada di
Indonesia saat ini tidak mencukupi bila dibandingkan banyaknya jumlah
kasus yang harus ditangani. Jumlah Terapis Wicara yang ada saat ini di
Indonesia berjumlah 353 terapis membuktikan bahwa profesi ini masih
langka, mengingat rasio terapis wicara dan penduduk Indonesia adalah
1:623.500. Dengan demikian peluang bekerja baik di sektor negeri atau
swasta sangat besar. Menyikapi kondisi diatas pada tahun 2006,
Politeknik Kesehatan Surakarta dibawah Kementrian Kesehatan R.I membuka
program studi baru, yaitu Program D III Terapi Wicara, yang dikelola
oleh Jurusan Okupasi Terapi Poltekkes Surakarta.
Pada tahun 2008 Program studi DIII Terapi Wicara resmi menjadi Jurusan Terapi Wicara Poltekkes Kemenkes Surakarta dan menempati gedung baru di Jalan Letjend Sutoyo Mojosongo Surakarta menjadi satu lokasi dengan Direktorat, Jurusan Keperawatan dan Jurusan Akupunktur.
- Asesmen atau pemeriksaan
- Pembuatan program terapi
- Pelaksanaan program terapi
- Evaluasi program terapi
- Evaluasi Gabungan (dengan profesi lain)
- Rujukan ke ahli lain (jika perlu)
Terdapat 5 ( lima ) aspek yang menjadi
bidang terapis wicara, yaitu: gangguan artikulasi, gangguan berbahasa,
gangguan bersuara, gangguan irama kelancaran, serta gangguan menelan.
Program D III Terapi Wicara didukung oleh tenaga pengajar lulusan dalam
dan luar negeri, klinisi terapis wicara yang berpengalaman didalam
bidangnya serta tenaga pengajar dari profesi lain yang berkaitan dengan
bidang terapi wicara.
Terapis wicara dapat bekerja di rumah
sakit negeri maupun swasta, klinik stroke, klinik anak dengan kebutuhan
khusus, institusi pendidikan/sekolah, institusi rehabilitasi, dan
praktek pribadi. Gelar yang diperoleh setelah menyelesaikan program
pendidikan ini adalah Ahli Madya Terapi Wicara (Amd.TW).
Pengelola Program Studi D III Terapi Wicara
Ketua Jurusan : Bambang Kuncoro, M.OT
Sekjur : R. Asto Soeyasmoro, Amd
Fasilitas
Fasilitas
Untuk mendukung proses belajar mengajar
dan kegiatan lainnya serta menciptakan lulusan yang siap pakai,
selain sarana dan prasarana standar seperti ruang kelas Full AC, ruang
dosen, administrasi dan ruang rapat, dll; Jurusan Terapi Wicara
menyediakan fasilitas-fasilitas antara lain sbb:
- Laboratorium Terapi Wicara
- Laboratorium Pemeriksaan Pendengaran
- Laboratorium Latihan Bicara
- Alat Bantu Dengar
- Fasilitas Olah Raga dan Ibadah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar