Kamis, 15 November 2012

ANAK SUDAH 3 TAHUN BELUM BISA BICARA

Banyak sekali Mommies baik yang berdomisili di dalam maupun di luar negeri yang berusaha agar anak- anak mereka jangan sampai telat kemampuannya dalam berbicara. Rupanya, penggunaan bahasa kedua di luar bahasa Ibu yang semakin membudaya, seiring dengan banyaknya TBA atau play-group yang mengajarkan bahasa Inggris di Ibukota dan sekitarnya, menambah rasa  ingin tahu para Mommies mengenai Speech Delay.
Sementara bagi Mommies yang berdomisili di luar negeri masalah ini menjadi tantangan utama karena bahasa yang dipakai di dalam rumah, dengan bahasa di luar rumah dan televisi berbeda, sehingga seringkali anak-anak memerlukan waktu hingga dapat berbicara secara lancar dalam masing-masing bahasa.
Seorang Mommy yang mempunyai anak berumur 22 bulan, mengeluh karena sampai seumur ini baru bisa berbicara satu dua tiga patah kata. Mommyyang sudah khawatir sejak lama, sudah memeriksakan anak tercinta ke berbagai dokter dan klinik di Jakarta. Dari Klinik Tumbuh Kembang di RS Bunda, Play-Art Gymboree, Klinik TUmbuh Kembang THT Proklamasi, Speech Therapy Kemang, Klinik Tumbuh Kembang RS Pondok Indah, kesemuanya memberikan komentar yang berbeda. Meskipun DSAnya menyatakan bahwa keseluruhan evaluasi anak baik, sang Mommy masih merasa khawatir. Speech therapisnya hanya mengatakan bahwa sang anak memerlukan latihan dan stimulasi. Sedangkan seorang dokter di RS PI mengatakan hanya memerlukan kelas behavior bagi anak
di bawah umur 3 tahun. Kelas speech therapy baru diperlukan bila usia anak sudah melebihi 3 tahun namun masih belum bisa berbicara. Sementara banyak yang menyarankan sang Mommy untuk memasukkan anaknya ke pre-school begitu mencapai usia 2 tahun.
Sharing pengalaman dan pendapat serta saran dari para Mommies dari berbagai penjuru dunia terbagi menjadi dua:
  1. Agar Mommy bersabar menunggu sampai anak berusia 3 tahun, sampai jelas apakah anak memang mempunyai masalah dalam berbicara, baru memutuskan untuk memberikan speech therapy pada anak. Agar jangan buru-buru memberi label speech delay kepada anak, mengingat usianya yang masih di bawah 2 tahun, dan masih terbuka banyak kemungkinan bahwa sang anak tidak menderita speech delay.
  2. Agar Mommy waspada akan kemungkinan speech delay pada sang anak dan segera mencari cara untuk mengatasi permasalahan ini sesegera mungkin. Masalah apapun perlu ditangani secara serius meskipun tetap dengan kepala dingin. Kalau memang memerlukan terapi,sebaiknya sesegera mungkin memberikan terapi kepada anak. Meskipun batas bagi pemberian diagnose speech delay pada anak adalah hingga berusia 5 tahun, namun bila sejak usia 2 tahun segera diterapi, akan lebih memudahkan anak dan terapisnya untuk mencari cara penanggulangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar